ads

emel kepada (pendapat,komen, artikel)

zainal55@yahoo.com

Sunday, August 16, 2009

PENDOBRAK BERHALA - VI (SIRI AKHIR)

PENDOBRAK BERHALA - VI


Maka dengan mengeringkan sumber perhambaan seluruhnya, selain dari sumber yang berasal dari peperangan ini yang sebetulnya Islam tidak ikut menentukannya, maka dengan demikian jumlah hamba akan berkurangan. Jumlah hamba yang semakin sedikit ini diusahakan Islam untuk dimerdekakannya hanya kalau para hamba itu memeluk Islam dan memutuskan hubungannya dengan orang-orang kafir yang memerangi Islam. Dalam Islam terdapat hak hamba untuk memperoleh bahagian yang jelas dalam upeti perang (jizyah), yang dibayarkan untuk tebusan baginya yang dapat digunakan untuk membeli kemerdekaan dari tuannya. Maka mulai dari saat itu, para hamba itu dapat kembali kebebasan bekerja, kebebasan berusaha dan memiliki harta benda.

Upah yang diperolehnya dari pekerjaannya menjadi hak miliknya sendiri. Ia boleh bekerja selain dari mengerjakan kepentingan tuannya, supaya ia memperoleh wang untuk membeli kemerdekaannya. Ia pun mendapat bahagian dari perbendaharaan negara, iaitu zakat. Di samping semuanya itu kaum Muslimin berkewajiban untuk membantu hamba itu dengan harta agar ia dapat membeli kemerdekaan dirinya. Hal ini disamping beberapa perbuatan dosa yang ditebus dengan memerdekakan hamba seperti yang banyak dibicarakan dalam kitab-kitab fiqh, seperti membunuh orang secara tidak sengaja perbuatan melakukan dzihar terhadap isteri, dan lain-lain lagi. Dengan demikian perhambaan itu dapat hilang secara alami dengan berlalunya waktu kerana ia mempunyai akar yang mendalam dalam struktur kemasyarakatan dan kebiasaan internasional.

Ia adalah revolusi dalam menentang berhala "laki-laki." Berhala laki-laki dan kesewenang-wenangannya terhadap wanita. Revolusi yang menetapkan bahawa kaum wanita pun memiliki hak-hak kemanusiaannya dalam bentuk hukum yang tidak dapat dihapuskan dan dibalikkan. Ketika beberapa rapat dan pertemuan yang diadakan di Rome untuk membicarakan apakah wanita itu mempunyai jiwa atau tidak, maka AlQuran yang mulia menyebut:

" Maka Tuhan mereka memperkenankan doa mereka.Aku tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan seseorang yang berbuat baik di antara kamu, samada laki-laki atau wanita, kerana semua kamu adalah anggota masyarakat(Ali Imran:195)."

"Laki-laki memperoleh sebahagian dari harta benda yang ditinggalkan kedua ibu bapa dan karib kirabat. Wanita memperoleh sebahagian dari harta benda yang ditinggalkan kedua ibu bapa dan karib kirabat (AnNisa:5)."

"Laki-laki memperoleh bahagian dari apa yang mereka usahakan, wanita pula memperoleh bahagian dari apa yang mereka usahakan (AnNisa:33)."

Dengan demikian AlQuran telah menetapkan hak wanita dalam kehidupan rohani dan kehidupan jasmani, dalam bentuk yang sama dengan laki-laki, tanpa perlu berfikir, tanpa ragu dan tanpa perbezaan pendapat.

Rasulallah bersabda:

" Janda tidak boleh dinikahkan sebelum bermesyuarat dengannya. Gadis tidak boleh dinikahkan sebelum mendapat izin darinya. Izinnya adalah diamnya. (Riwayat Bukhari dan Muslim)."

Dengan demikian Islam telah menetapkan kebebasannya dalam kehidupan pribadinya, kebebasan dalam mencari teman hidupnya.

Muhammad SAW sepanjang hidupnya telah menghancurkan berhala-berhala: segala macam berhala, baik di hati nurani mau pun di dunia alam nyata. Dalam sejarahnya yang panjang itu, umat manusia belum pernah mengenal seorang laki-laki lain, selain dari Muhammad SAW, yang pernah menghancurkan berhala-berhala sebanyak yang dihancurkan oleh laki-laki ini, dan hal ini dilaksanakannya dalam jangka waktu yang amat pendek, pendek sekali.

AlKundangi,
16.8.2009
Disunting dari:
Syed Qutb, Dirasatul Islamiyyah.
http://alkundangi.blogspot.com

No comments: